Bupati FDW hadiri Lokakarya Diseminasi Hasil Program CABI di Provinsi Sulut
Bupati FDW hadiri Lokakarya Diseminasi Hasil Program CABI di Provinsi Sulut
MINSEL, LMN – Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, SH., Menghadiri Kegiatan Lokakarya Diseminasi Hasil Program Community African Swine Fever Biosecurity Intervention (CABI) di Provinsi Sulawesi Utara, bertempat di Hotel Four Points Manado, Rabu ( 30/07/2025)
Program biosekuriti berbasis komunitas untuk mencegah dan mengendalikan penyakit Demam Babi Afrika (African Swine Fever/ASF) yang sangat menular di Sulawesi Utara telah berhasil menurunkan angka kematian babi dan memastikan keberlangsungan mata pencaharian para peternak di daerah percontohan, sehingga menjadi model yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia.
Program Intervensi Biosekuriti Komunitas untuk Demam Babi Afrika (Community African Swine Fever Biosecurity Intervention/CABI) merupakan inisiatif bersama antara Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture Organization/FAO) melalui Pusat Darurat untuk Penyakit Hewan Lintas Batas (Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases/ECTAD) Indonesia, dengan dukungan dari Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan (the Ministry of Agriculture, Food, and Rural Affairs/MAFRA) Republik Korea (Republic of Korea/ROK).
ASF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang menginfeksi babi dan babi hutan dengan tingkat kematian kasus hingga 100%. Meskipun tidak memengaruhi kesehatan manusia, penyakit ini dapat menimbulkan dampak serius yang mengancam populasi babi dan keanekaragaman hayati, mata pencaharian peternak, dan ketahanan pangan.
Menanggapi hal ini, program CABI meningkatkan kesadaran peternak dan membekali mereka dengan pelatihan, sumber daya, dan keterampilan praktis untuk menerapkan praktik biosekuriti yang efektif dan terjangkau di lahan peternakan mereka. Kegiatan yang dilakukan mencakup menjaga kebersihan kandang dan pribadi hingga membatasi pergerakan keluar masuk peternakan. Program ini telah berhasil dilaksanakan di tiga wilayah percontohan sasaran di Sulawesi Utara, provinsi yang dianggap sangat rentan terhadap ASF karena populasi babi yang tinggi.
Program Community African Swine Fever Biosecurity Intervention (CABI) merupakan sebuah program sekaligus menjadi sebuah langkah strategis dalam upaya pencegahan, pengembangan dan penelitian dari virus ASF yang melanda daerah pada tahun 2024 yang lalu. Dampaknya antara lain bidang pertenakan menjadi salah satu penyumbang angka inflasi di Provinsi Sulawesi Utara, termasuk bagi Kabupaten Minasa Selatan. Program ini pertama kalinya digagas dan di-launching pada tanggal 21 Maret 2024 di Desa Paslaten Satu Kabupaten Minahasa Selatan. Di mana Kabupaten Minahasa Selatan menjadi salah satu dari tiga Kabupaten/Kota sebagai Wilayah Percontohan di Provinsi Sulawesi Utara bagi pertenak babi skala mikro-kecil dan pelatihan biosekuriti untuk pertenak babi.
Gubernur Sulawesi Utara melalui Kepala Dinas Pertanian Dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Ir. Nova Wilhelmina, S.Pt., M.Si., Menyampaikan bahwa Menjadi kebanggaan Sulawesi Utara terpilih sebagai lokasi percontohan program CABI. Kekuatan provinsi sulut terletak pada masyarakatnya. Inisiatif ini telah menunjukkan betapa besar pencapaian yang dapat diraih peternak kami jika mereka dibekali dengan perangkat yang tepat dan dipercaya untuk memimpin. Hasilnya, kami menyaksikan ketahanan masyarakat yang lebih kuat dan peningkatan kesadaran dalam mencegah penyebaran ASF, Program CABI secara signifikan memperkuat biosekuriti di tingkat masyarakat, meningkatkan sistem monitoring penyakit, dan memberdayakan peternak untuk mencegah wabah di masa mendatang dengan lebih baik. Sebagai hasil dari penerapan praktik biosekuriti, peternak telah merasakan manfaat ekonomi, berkat menurunnya angka kematian ternak, meningkatnya harga jual di atas harga pasar, dan tumbuhnya kepercayaan pembeli.
Hadir dalam kegiatan ini Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan RI. drh. Hendra Wibawa, M.Si., Ph.D., Perwakilan FAO (Organisasi PBB di Bidang Pangan dan Pertanian) untuk Indonesia dan Timor Leste Bpk. Rajendra Aryal, bersama Jajaran FAO melalui Program ECTAD (Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas), Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Ir. Nova Wilhelmina, S.Pt., M.Si., para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara, Bupati Minahasa Utara yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara, Bupati Minahasa yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan Dan Sumber Daya Manusia.
Bupati Minahasa Selatan didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda.
( Vandytrisno/kominfo )