YSK Dinilai Belum Bangun Infrastruktur, Perindo: Lihat Nanti di APBD 2026

Manado – Ramainya kritik terhadap kinerja Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selfanus Komaling (YSK), dalam 100 hari masa jabatannya, memicu beragam respons di kalangan masyarakat. Sejumlah pihak menuding bahwa belum terlihat pembangunan signifikan, terutama dalam hal infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.

Namun, pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Sulut, Meyvo Rumengan. Ia menilai bahwa masyarakat terlalu sempit dalam memahami arti pembangunan infrastruktur.

“Masyarakat mungkin hanya berpikir bahwa kinerja itu hanya soal bangunan fisik. Padahal, infrastruktur itu juga mencakup sistem non-fisik yang menopang aktivitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan pelayanan publik,” ujar Meyvo kepada media, Rabu (17/7).

Menurutnya, sejak awal masa jabatan, Gubernur YSK telah melakukan berbagai pembangunan non-fisik yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat serta penguatan sistem pemerintahan.

Lebih lanjut, Meyvo menjelaskan bahwa keterbatasan dalam pembangunan infrastruktur fisik saat ini disebabkan oleh penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang masih merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.

“APBD saat ini belum sepenuhnya mencerminkan visi dan misi Gubernur YSK. Visi itu baru akan terealisasi secara menyeluruh dalam APBD 2026 yang pembahasannya dilakukan di akhir tahun 2025,” tegasnya.

Namun demikian, ia memastikan bahwa bukan berarti tahun 2025 akan kosong dari pembangunan fisik. Gubernur YSK, kata dia, masih dapat menyesuaikan program-program prioritas melalui APBD Perubahan tahun ini.

“Pembangunan infrastruktur fisik pasti tetap ada di 2025. Hanya saja, untuk skala besar dan terstruktur sesuai visi gubernur, masyarakat bisa melihat dampaknya nyata mulai tahun 2026,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Meyvo juga menyampaikan bahwa saat ini Gubernur YSK tengah fokus menangani persoalan mendesak, yakni lonjakan harga pangan, khususnya beras. Langkah konkret sudah dilakukan dengan penyaluran beras gratis dan operasi pasar untuk menstabilkan harga.

“Informasi yang saya terima, pak Gubernur sudah menginstruksikan distribusi beras gratis dan menggelar operasi pasar. Ini program jangka pendek yang penting untuk kestabilan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

Meyvo Rumengan pun mengajak seluruh masyarakat Sulut untuk bersabar dan memberikan ruang bagi Gubernur YSK menjalankan program-program prioritasnya. Ia optimistis pembangunan akan mulai terlihat nyata dalam waktu dekat.

Comments (0)
Add Comment